Prinsip Kerja dan Komponen Sepeda Listrik
Cara Kerja Sepeda Listrik |
Sepeda listrik merupakan sepeda yang memiliki elemen penggerak berupa dinamo dengan sumber energi berupa listrik yang tersimpan pada baterai. Sepeda listrik saat ini semakin populer di Indonesia alasannya karena ramah lingkungan serta tidak perlu capek mengayuh. Merek sepeda listrik awalnya didominasi oleh merek dari tiongkok, namun semakin kesini merek lokal di Indonesia juga mulai memproduksi sepeda listrik.
Daftar Isi
- Komponen Sepeda Listrik
- a.Motor Listrik
- b.Baterai Sepeda Listrik
- c.Kontroler Motor
- d.Throttle
- e.Rem Sepeda Listrik
- f.Sensor Torsi
- g.Komponen Mekanik E-bike
- Cara Kerja Sepeda Listrik
- Kesimpulan
Bahkan beberapa bengkel juga menawarkan jasa konversi sepeda biasa menjadi sepeda listrik. Tentunya ongkosnya pun bervariasi tergantung spesifikasi motor dan daya baterai yang digunakan. Begitu populernya sepeda listrik, semakin membuat penasaran sehingga timbul pertanyaan bagaimana sih prinsip kerja sepeda listrik ? Kemudian apa saja komponen-komponen yang ada di dalamnya ?
Oleh karena ini artikel ini akan mengulik lebih dalam terkait prinsip kerja dan komponen sepeda listrik.
Sepeda Listrik atau E Bike |
Sepeda listrik di dunia dikenal dengan istilah E-Bike atau Electric Bike. Istilahnya cukup keren kan !
Ada berbagai jenis komponen yang diperlukan untuk membuat E-bike.
Komponen Sepeda Listrik
Motor Listrik
Motor sepeda listrik tersedia dalam berbagai tingkatan daya mulai dari 200W hingga 1000W atau lebih. Tingkatan watt yang lebih tinggi berarti bahwa sepeda listrik atau e-bike akan mampu menangani lebih banyak torsi dengan lebih mudah, tetapi membutuhkan lebih banyak kapasitas baterai untuk beroperasi.Motor listrik pada sepeda listrik |
Baterai Sepeda Listrik
Baterai sepeda listrik adalah komponen atau bagian paling mahal dari sepeda listrik. Pada awalnya, sepeda listrik atau e-bike menggunakan baterai asam timbal, Nickel Cadmium, atau NiMH. Namun dengan berkembangnya teknologi saat ini sepeda listrik mulai menggunakan baterai lithium-ion. Bagi anda yang penasaran terkait cara kerja baterai lithium-ion, silahkan mengunjungi link cara kerja baterai.Ada alasan mengapa memilih baterai lithium-ion, karena baterai lithium-ion lebih ringan, lebih bertenaga, lebih andal, dan dengan siklus hidup yang semakin lama. Sel-sel pada baterai lithium-ion modern 8-10 kali lebih ringan daripada baterai timbal di masa lalu, selain itu dengan penggunaan tindakan pencegahan yang tepat, baterai ini dapat diharapkan untuk menyediakan lebih dari 5-6 tahun penggunaan reguler.
Pada umumnya sel lithium-ion berbentuk silinder. Sel-sel ini memiliki catatan keamanan dan keandalan yang lebih baik daripada sel generik. Selain sel, baterai lithium-ion juga memerlukan Battery Management System (BMS), yang memantau tegangan setiap sel dan mengaktifkan pemutus arus sehingga baterai tidak akan diisi daya atau kelebihan daya.
Kontroler Motor
Kontroler motor adalah bagian penting dari sepeda listrik atau e-bike. Sebagian besar motor sepeda listrik adalah brushless, yang memiliki tiga kabel. Motor brushless tidak dapat berputar tanpa arus bolak-balik pada kontroler motor.Kontroler motor pada sepeda listrik |
Agar meningkatkan kemudahan penggunaan, pengontrol terletak di stang. Terdapat dua jenis motor kontroler yang umum di pasaran yakni pedal dan pengontrol berbasis throttle.
Kontroler pedal akan mengaktifkan listrik saat Anda menekan pedal. Sedangkan kontroler berbasis throttle bekerja dengan mekanisme potensiometer. Throttle dapat berupa tipe twist-grip atau tipe thumb-press. Dengan throttle, Anda dapat mengaktifkan energi listrik dengan menekan atau memutar seperti halnya mengendarai sepeda motor.
Throttle
Throttle pada sepeda listrik |
Dua throttle yang paling umum pada sepeda listrik, yakni throttle thumb press serta throttle twist-grip. Thumb press throttle digerakkan oleh ibu jari dengan cara mendorong, sementara throttle twist-grip beroperasi dari memutar handgrip.
Rem Sepeda Listrik
Sensor E-brake adalah perangkat yang memiliki fungsi untuk melakukan pengereman serta safety cut-off. Karena putaran torsi motor listrik begitu kuat, kita memerlukan pemutus daya sementara agar pengereman dapat maksimal. Cara kerjanya yakni ketika menarik tuas e-brake, energi listrik akan terputus sehingga tugas selanjutnya adalah pengereman secara mekanis.Rem pada sepeda listrik |
Sensor Torsi
Sensor torsi sudah terpasang pada set engkol yang ada dan mengirim sinyal ke sepeda setiap kali Anda mulai mengayuh. Tujuan adanya sensor torsi yakni untuk mendeteksi adanya energi tambahan, sehingga penggunaan energi dapat efisien.
Komponen Mekanik E-bike
Selain komponen yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa bagian mekanis dan fitur yang digunakan sebagai penyusun blok sepeda listrik E-bike. Bagian ini termasuk sprocket, pinion, rantai dan freewheel.Freewheel - Pada E-bike, freewheel memungkinkan Anda menjaga pedal sepeda Anda tetap diam ketika motor listrik memutar sepeda anda. Selain itu dengan adanya freewhel pada sepeda listrik juga memungkinkan anda untuk mundur ke belakang tanpa memutar pedal. Freewheel merupakan komponen yang dipasang di roda belakang Anda.
Pinion - Penggunaan kombinasi motor belakang dan gearboks pinion memberikan kenyamanan berkendara. Idealnya, daya dorong pengendara terlebih dahulu ditransmisikan melalui pusat gearboks pinion baru kemudian diperkuat oleh gaya dorong dari motor listrik.
Rantai - Komponen rantai pada sepeda listrik memiliki konsep yang sama pada sepeda konvensional yakni mentransfer daya dari pedal ke roda penggerak. Rantai memastikan transfer daya yang efisien, sehingga dapat memperpanjang masa pakai baterai.
Sprocket - Komponen sprocket pada sepeda listrik adalah bagian berputar yang memiliki gigi. Sprocket memiliki fungsi untuk mentransmisikan torsi pada sepeda listrik.
Cara Kerja Sepeda Listrik
Setelah mempelajari komponen apa saja yang ada pada sepeda listrik, sekarang saatnya kita menggabungkan komponen tersebut dalam satu kesatuan dan mempelajari cara kerjanya.
Pertama, kita memiliki baterai yang terhubung ke motor listrik. Kedua, motor listrik tersebut terhubung dengan kontroler melalui throttle. Kemudian motor listrik terhubung ke roda melalui komponen mekanik.
Jadi cara kerja sepeda listrik dimulai dari pengguna yang memiliki kendali penuh pada throttle. Pengguna dapat mengatur kapan aliran daya pada baterai mulai memutar motor listrik. Setelah motor listrik berputar, dengan bantuan dari komponen mekanik secara tidak langsung dapat memutar roda.
Pada beberapa kasus, kita dapat mengaktifkan maupun menonaktifkan torsi dari e-bike motor saat dibutuhkan saja. Video diatas menunjukkan testimoni pengguna sepeda listrik atau e-bike yang mengaktifkan torsi ketika jalanan menanjak di pegunungan.
Selain itu pada video tersebut, pengguna menonaktifkan motor e-bike saat jalan turunan. Hal ini berguna karena ketika jalanan turunan, motor e-bike justru menahan laju.
Kesimpulan
Kesimpulannya sepeda listrik memiliki berbagai komponen yang terhubung menjadi satu kesatuan sistem. Komponen utama pada sepeda listrik terdiri dari sepeda, motor listrik, baterai, kontroler, throttle serta rem (e-brake). Sedangkan komponen pendukung pada sepeda listrik terdiri dari sensor torsi dan komponen mekanik.
Energi utama dari sepeda listrik adalah baterai, sehingga sepeda listrik tergolong kedalam transportasi ramah lingkungan. Beberapa bengkel bahkan menawarkan konversi sepeda konvensional anda menjadi sepeda listrik. Tertarik ?
Komentar
Posting Komentar
Platform cara kerja memberikan kebebasan bagi pengunjung untuk memberikan saran, masukan, kritik atau komentar. Anda juga boleh memberikan link untuk backlink. :) Namun tolong pergunakan kata-kata yang baik dan sopan.