Cara Kerja Belt Conveyor Serta Kegunaannya

Cara Kerja Belt Conveyor Serta Kegunaannya

Cara Kerja Belt Conveyor
Cara Kerja Belt Conveyor

Sebagian besar aktivitas pada sebuah industri selain proses produksi adalah proses memindahkan material (material handling). Proses memindahkan material bukanlah merupakan sebuah aktivitas yang memberikan nilai tambah. Meskipun tidak memberikan nilai tambah, proses memindahkan material ini tidak dapat dihindari.

Proses memindahkan material dalam jumlah besar tentunya membutuhkan mesin agar lebih efektif. Salah satu peralatan material handling yang cukup populer di industri adalah belt conveyor. Apa itu belt conveyor ?

Belt conveyor adalah peralatan material handling yang memiliki fungsi untuk memindahkan material dari tempat asal ke tempat tertentu. Karena keterbatasan kapasitas, proses pemindahannya juga terjadi secara bertahap.

Belt conveyor memiliki keunggulan untuk dapat memindahkan material curah dalam jumlah besar. Penasaran dengan cara kerja belt conveyor ?  Pada artikel ini kita akan membahas secara lebih dalam terkait cara kerja belt conveyor.


Bagian-Bagian Belt Conveyor

Berbagai sistem conveyor diciptakan dengan tujuan untuk membawa material atau sebagai material handling. Fakta yang perlu kita pahami yakni bahwa tidak semua sistem conveyor menggunakan belt (sabuk).

Belt conveyor menggunakan sabuk ketika terjadi kemiringan tertentu serta material yang perlu dipindahkan adalah dalam bentuk curah. Beberapa sistem conveyor terkadang hanya menggunakan roller atau rantai saja untuk membawa material padatan.

komponen belt conveyor
Bagian Komponen Belt Conveyor

Belt Conveyor merupakan sebuah sistem yang setiap sub-sistemnya terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan. Kategori sistem komponen pada belt conveyor dapat dibagi menjadi tiga kelompok yakni frame (rangka), belt (sabuk) dan komponen pendukung belt conveyor. 

1.Conveyor Belt (Sabuk Conveyor)

Jika material anda curah (semen, gula rafinasi, pasir, batubara) maka anda membutuhkan penampang sabuk agar material anda tidak jatuh selama proses perpindahan. Pemilihan sabuk atau belt pada conveyor menyesuaikan material yang dibawa. Jika material anda bersifat korosif seperti garam, maka anda disarankan menggunakan sabuk dengan bahan dasar karet.

sabuk belt conveyor
Sabuk Belt Conveyor

Sebuah belt conveyor yang membawa material curah, memerlukan sebuah penampang yang disebut sebagai belt (sabuk). Belt dapat terbuat dari material kain, logam atau bahkan karet dengan permukaan kasar.

2.Conveyor Pulley

Bagaimana cara memutar sabuk pada belt conveyor ? Jawabannya menggunakan drive pulley pada setiap ujungnya. Drive pulley ini seperti poros yang memiliki fungsi untuk memutar belt conveyor yang tersambung dengan drive atau motor listrik.

conveyor pulley
Conveyor Pulley

Selain drive pulley, ada tail pulley yang fungsinya untuk menjaga tension / tegangan karet pada belt conveyor. Jika terlalu kendor atau terlalu kencang juga tidak bagus sehingga tarikannya diatur menggunakan tail pulley.

Kemudian ada bend pulley,tujuannya untuk memberikan tarikan atau dorongan yang dapat mengubah-ubah kemiringan sebuah belt conveyor.

3.Counter Weighing (Sensor Berat)

Belt conveyor juga memiliki kapasitas angkut material yang diberi nama unit load. Hal ini berdasarkan pada perhitungan peletakan idler, torsi sebuah drive atau motor listrik serta tegangan pada pulley.

sensor berat conveyor
Sensor Berat Belt Conveyor

Pada dunia industri dan pertambangan, beberapa conveyor ditambahkan sensor pengukur berat untuk menjaga distribusi berat (unit load) pada masing-masing penampangnya. Hal perlu dilakukan karena material pada dunia industri dan pertambangan memiliki massa yang lebih berat.

4.Conveyor Belt Roller / Idler

Selain pulley, pada belt conveyor terdapat penyangga yang disebut dengan roller atau idler. Pertama yakni impact idler yang terletak pada titik awal material. Impact idler menyangga belt atau sabuk dari beban tiba-tiba. Kemudian ada self cleaner idler yang terletak di bawah, fungsinya untuk membersihkan belt atau sabuk dari sisa-sisa material.

self cleaner idler
Self Cleaner Idler Belt Conveyor

Selanjutnya ada flat idler yang memiliki fungsi sebagai penyangga belt. Flat idler ini ditempatkan setiap beberapa centimeter dengan mempertimbangkan unit load material.


Troughing Idlers Belt Conveyor

Kemudian yang terakhir adalah trouching idlers belt conveyor yang berada pada sisi kanan maupun kiri flat idlers atau roller. Fungsi utama dari troughing idlers adalah untuk memberikan tekukan pada belt atau sabuk sehingga material curah tidak tumpah.

5. Drive / Motor Listrik

Belt conveyor dapat berputar karena adanya drive atau motor. Pada umumnnya drive atau motor pada belt conveyor di dunia industri adalah motor listrik. Sedangkan drive atau motor listrik belt conveyor pada dunia pertambangan menggunakan diesel.

drive belt conveyor
Drive Motor Listrik Belt Conveyor

Proses pemilihan jenis drive atau motor listrik juga mempertimbangkan unit load atau peruntukan barang yang akan dibawa nantinya. Drive atau motor ini nantinya terhubung ke pulley dengan mekanisme gearbox.

Cara Kerja Belt Conveyor

Ketika kita mengamati cara kerja sebuah belt conveyor, pertama anda harus melihal bagian motor atau drive. Motor yang menggerakkan belt conveyor pada umumnya adalah motor listrik. Motor tersebut tersambung ke pulley dengan elemen penerus gaya baik itu belt maupun gearbox.


Pulley tersebut menjadi sebuah poros bagi sabuk konveyor, sehingga sabuk tersebut dapat berjalan dan membawa material pada setiap penampangnya. Jika material yang dibawa adalah material curah, setiap beberapa meter diberikan penyangga berupa roller dan idler pada bagian sampingnya.

Kegunaan Belt Conveyor

Belt conveyor pada umumnya memiliki kegunaan untuk memindahkan material dari titik awal ke titik tujuan dengan usaha minimal. Kecepatan, arah, serta ukuran dari belt conveyor pada umumnya tergantung pada kegunaan.

Kegunaan belt conveyor dapat dibagi menjadi dua kategori yakni kategori ringan dan kategori berat. Pada kegunaan ringan, tegangan dari sabuk kurang dari 80 kilogram per inchi dengan material sabuk berupa plastik, karet maupun kain woven. Kegunaannya pada packaging, farmasi, serta industri kertas.

Sedangkan kegunaan belt conveyor untuk kategori berat dengan tegangan lebih dari 80 kilogram per inchi menggunakan material karet atau logam yang berlapis teflon. Pada umumnya kegunaan belt conveyor kategori berat terdapat pada pertambangan, industri, pengolahan sampah serta industri proses.

Kesimpulan

Belt conveyor merupakan peralatan material handling yang memiliki fungsi atau kegunaan untuk memindahkan material dari titik awal ke titik tujuan dengan usaha minimal.

Belt conveyor memiliki beberapa bagian-bagian seperti sabuk conveyor, conveyor pulley, sensor berat, conveyor roller serta drive atau motor.

Kemudian berdasarkan penggunaannya, belt conveyor dibagi kedalam kategori ringan dan kategori berat. Pada kategori ringan, belt conveyor sering dijumpai pada industri packaging, farmasi, serta industri kertas. Sedangkan pada kategori berat, belt conveyor sering dijumpai pada dunia pertambangan, industri, pengolahan sampah serta industri proses.

Komentar