Proses Pembuatan Garam Dapur Secara Tradisional

Proses Pembuatan Garam Dapur Secara Tradisional

proses pembuatan garam dapur
Proses Pembuatan Garam Dapur


Proses pembuatan garam dapur secara tradisional adalah mekanisme penguapan air laut pada ladang-ladang hingga mengendap menjadi mineral kristal putih yang siap panen. Indonesia merupakan negara yang memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km atau terpanjang kedua di dunia. Sehingga, penduduk Indonesia dapat memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam dari laut.

Sumber daya alam dari laut tidak hanya kekayaan hayati, namun juga sumber mineral yang terkandung pada air laut. Salah satu contoh sumber mineral dari air laut yang sering kita konsumsi hampir setiap hari adalah garam dapur.

Garam dapur merupakan mineral yang mengandung unsur sodium dan chlor (NaCL) pada jumlah yang besar. Kemudian mineral dari garam dapur memberikan manfaat yang baik bagi tubuh karena memiliki fungsi untuk mengatur kelancaran sistem transmisi saraf dan kerja otot serta mengatur keseimbangan cairan pada tubuh.

Garam dapur di Indonesia sebagian besar berasal dari penguapan air laut. Sentra-sentra penghasil garam dapur banyak terdapat pada tepian pantai di beberapa daerah di Indonesia. Petani garam merupakan sebuah mata pencaharian bagi penduduk yang memproduksi garam dapur.

Karena panjangnya garis pantai Indonesia, penduduk yang berprofesi sebagai petani garam cukup besar. Namun teknologi proses pengolahan garam dapur masih secara tradisional. Sehingga jenis usaha ini tergolong pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Karena permasalahan rendahnya kualitas air laut di Indonesia, membuat petani garam rakyat hanya dapat menghasilkan garam kualitas rendah. Teknologi proses pembuatan garam dapur secara tradisional belum mampu menghilangkan zat pengotor untuk menaikkan kadar kemurnian garam dapur atau yang sering disebut dengan istilah garam rakyat.

Daftar Isi

Komponen dan Peralatan Pendukung Pembuatan Garam Dapur

Meskipun beroperasi secara tradisional, proses pembuatan garam dapur tetap membutuhkan dukungan komponen, alat bantu hingga peralatan pendukung. Meskipun membutuhkan banyak peralatan, namun peralatan pendukung proses pembuatan garam dapur secara tradisional tidak terlampau rumit karena sebagian besar proses masih menggunakan tenaga manusia. Berikut ini beberapa komponen dan peralatan pendukung proses pembuatan garam dapur.

A.Peralatan Utama Pembuatan Garam

Merupakan aset inti yang memiliki peran penting dalam operasional proses pembuatan garam dapur. Komponen atau peralatan utama pembuatan garam dapur ini sifatnya tetap dan pola pengadaannya dapat dengan mekanisme jual beli maupun sewa.

Kolam Penampungan / Tambak Garam

tambak garam
Gambar Tambak garam atau kolam penampungan
Sumber : PT Garam

Merupakan sebuah kolam yang memiliki bentuk menyerupai area persawahan dengan ukuran persegi panjang. Pada beberapa daerah, kolam penampungan untuk mendukung proses pembuatan garam dapur juga disebut dengan istilah tambak garam.

Berbeda dengan area persawahan, permukaan tanah pada kolam ini tidak dibajak melainkan diratakan dan dipadatkan. Tujuannya agar proses pemindahan air dari kolam satu ke kolam lainnya dapat dengan mudah dilakukan.

Gudang Penyimpanan


gudang penyimpanan garam dapur
Gambar Gudang penyimpanan garam dapur
Sumber : Kabar Seputar Muria

Hasil panen garam dapur yang beratnya hingga puluhan ton dari proses pembuatan garam dapur membuat petani garam memikirkan cara untuk menyimpan secara sementara garam hasil produksinya. 

Sehingga beberapa petani garam di daerah yang tergabung dalam Koperasi membangun sebuah gudang penyimpanan. Gudang penyimpanan memiliki fungsi untuk menjaga kualitas garam agar terhindar dari kerusakan akibat terpapar cuaca.

B.Peralatan Pendukung Pembuatan Garam

Merupakan alat bantu untuk mempermudah pekerjaan petani garam dalam pembuatan garam dapur.
Peralatan pendukung pemrosesan garam dapur secara tradisional berbahan dasar seperti kayu maupun bambu yang banyak tersedia di sekitar pantai.

Cangkul atau Pacul


cangkul peralatan pembuatan garam
Gambar Cangkul peralatan pendukung pembuatan garam dapur
Sumber : CNN Indonesia

Cangkul atau pacul merupakan sebuah peralatan pendukung proses pembuatan garam dapur yang memiliki fungsi melakukan pengolahan tanah. Cangkul atau pacul pada proses pembuatan garam dapur memiliki fungsi utama untuk membuat galengan atau tanggul untuk memisahkan antar area kolam penampungan atau tambak garam.

Slender Kayu atau Gilingan


gilingan peralatan pembuatan garam dapur
Gambar Gilingan peralatan pendukung pembuatan garam dapur
Sumber Gambar : Jenggo Wongtani

Slender kayu atau gilingan merupakan sebuah peralatan pendukung proses pembuatan garam dapur yang memiliki fungsi berkebalikan dengan cangkul. Slender kayu atau gilingan pada proses pembuatan garam dapur memiliki fungsi utama untuk meratakan tanah serta memadatkannya.

Tujuannya agar air tidak meresak secara keseluruhan ke tanah. Cara kerjanya yakni dengan memegang tuasnya kemudian melakukan gerakan maju mundur di atas permukaan tanah.

Garu


garu peralatan pembuatan garam dapur
Gambar Garu peralatan pendukung pembuatan garam dapur
Sumber Gambar : Jenggo Wongtani

Garu merupakan sebuah peralatan pendukung proses pembuatan garam dapur yang memiliki fungsi untuk membajak permukaan tanah yang telah datar. Garu pada proses pembuatan garam dapur memiliki fungsi utama untuk membajak tanah yang telah dialiri air.

Garu terbuat dari kayu yang ujungnya teradapat paku-paku dan tersusun seperti cakar. Cara kerjanya yakni dengan memegang tuasnya dan kemudian menariknya dari belakang.

Plagplag


plagplag peralatan pembuatan garam dapur
Gambar Plagplag peralatan pendukung pembuatan garam dapur
Sumber Gambar : Jenggo Wongtani

Setelah tanah dibajak oleh garu, kemudian tanah diratakan kembali oleh plag-plag. Plagplag merupakan sebuah peralatan pendukung proses pembuatan garam dapur yang memiliki fungsi untuk meratakan permukaan tanah yang selesai dibajak. Plagplag memiliki bentuk yang mirik dengan garu, namun bedanya tidak ada paku yang menancap pada permukaan kayu.

Pompa Air atau Kincir Angin


kincir peralatan pembuatan garam dapur
Gambar Kincir peralatan pendukung pembuatan garam dapur
Sumber Gambar : Barokcumentary

Area tambak garam tergolong pada area yang berangin dan memiliki hawa panas. Energi angin yang sering berhempus pada area lahan tambak garam dapat dimanfaatkan untuk memompa air dari satu area kolam penampungan atau ladang garam ke area lain.


Pada video Youtube dari Channel Juragan Bahar diatas memberikan gambaran ke anda bagaimana cara memompa air dari tambak garam menggunakan kincir angin.

Beberapa petani garam di beberapa daerah masih menggunakan kincir angin karena biaya operasionalnya lebih murah daripada pompa diesel.

Bagaimana Proses Pembuatan Garam Dapur oleh Petani Garam

Proses pembuatan garam dapur oleh petani garam di Indonesia hingga saat ini masih berjalan secara tradisional. Garam dapur umumnya diperoleh dari petani garam dengan cara berikut ini :

Pertama, petani garam mempersiapkan kolam-kolam penampungan menggunakan peralatan pendukung seperti cangkul, garu, gilingan dan plagplag. Kemudian, petani garam mengalirkan air laut ke kolam-kolam bak penampungan.

Kolam-kolam penampungan dan air laut terpisahkan oleh tanggul dan pintu air sehingga petani garam dapat mengatur banyaknya debit air laut yang mengalir ke kolam. Kemudian petani garam juga memindahkan air dari kolam satu ke kolam lainnya secara terus menerus. Tujuan dari proses perpindahan ini untuk mengendapkan zat-zat yang tidak diperlukan. 

proses penguapan pembuatan garam
Gambar Proses penguapan pada pembuatan garam

Kemudian setelah air laut mencapai pada kolam penampungan terakhir, air laut melalui proses penguapan dengan bantuan cahaya matahari. Air laut tersebut selama beberapa hari mengkristal dan menjadi butiran-butiran putih seperti garam yang kita konsumsi.

Garam dapur atau garam rakyat tersebut kemudian dikumpulkan menjadi gunungan-gunungan kerucut. Selanjutnya garam dimasukkan kedalam karung dan disimpan di dalam gudang penyimpanan. 


Melalui link Youtube Ammar Tivi, anda akan diajak untuk jalan-jalan secara virtual terkait proses pembuatan garam dapur secara tradisional di Jeneponto.

Kesimpulan

Secara sederhana, kesimpulan proses pembuatan garam dapur dilakukan dengan menguapkan air laut. Meskipun sederhana, proses yang dilakukan petani garam cukup panjang. Selain itu lahan yang dibutuhkan juga tidak sedikit karena air laut dipindahkan antar kolam ke kolam untuk mengendapkan zat yang tidak dibutuhkan. 

Petani garam sangat bergantung pada intensitas cahaya matahari yang menyinari serta cuaca. Apabila cuaca terik dan intensitas cahaya matahari dalam satu tahun lebih banyak, produktivitas petani garam akan meningkat.

ladang garam dapur tepi pantai
Gambar Ladang garam dapur di tepi pantai
Sumber : Detik

Proses pengolahan garam dapur secara tradisional tidak mampu menghilangkan zat pengotor dan meningkatkan kemurnian NaCL garam hingga mendekati standar garam farmasi. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas garam karena rendahnya kualitas air laut di perairan Indonesia. 

Meskipun memiliki garis pantai yang panjang, kualitas air laut sebagai bahan baku pembuatan garam tidak merata. Saat ini dengan kemajuan teknologi, proses pemurnian garam dapur dapat ditingkatkan hingga melebihi standar kualitas garam farmasi.