Fungsi, Komponen, Cara Kerja Sutet pada Sistem Transmisi Listrik

Fungsi, Komponen, Cara Kerja Sutet pada Sistem Transmisi Listrik


penggunaan-sutet-untuk-mendistribusikan-listrik
Gambar Penggunaan sutet untuk mendistribusikan listrik

Sistem distribusi atau transmisi listrik adalah sebuah cara kerja dan proses menyalurkan energi listrik hingga dari sumber energi hingga ke konsumen. Konsumen dari energi listrik bisa rumah tangga, industri, penerangan hingga area bisnis.

Komponen distribusi listrik menjadi penting karena komponen tersebut memiliki tujuan untuk menghubungkan atau menyalurkan dari pembangkit listrik ke konsumen. Selama pembangkit atau sumber energi listrik berada pada lokasi yang jauh dari konsumen, sistem distribusi dan transmisi listrik seperti sutet masih memiliki manfaat yang cukup penting.

Daftar Isi


Pengertian Sutet

Sutet adalah kepanjangan dari saluran udara tegangan ekstra tinggi. Sutet menjadi istilah yang sering kita dengar di Indonesia karena sistem distribusi dan transmisi listrik di Indonesia sebagian besar merupakan tegangan ekstra tinggi.  Rentang tegangan listriknya berada pada rentang 500kV.

Tujuan utama penggunaan rentang tegangan tinggi karena secara khusus sistem distribusi dan tegangan listrik di Indonesia cukup luas. Kemudian dapat meminimalisir drop tegangan karena penyaluran tenaga listrik dengan jarak jauh. Sehingga akan menjadi masalah jika tegangannya tidak berada pada rentang tegangan tinggi.

Fungsi Sistem Distribusi dan Transmisi Listrik Sutet

Sistem distribusi tenaga listrik berfungsi untuk menghubungkan atau menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit listrik ke konsumen. Apabila membahas terkait sistem distribusi dan transmisi listrik, kita tidak hanya membicarakan pada satu komponen saja.


Sistem tersebut mencakup keseluruhan komponen yang saling berkaitan dan memiliki tujuan agar proses distribusi dan transmisi listrik dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Komponen Utama Sistem Distribusi Listrik Sutet

Sebuah sistem tentunya memiliki perangkat pendukung untuk mendukung kinerja sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik. Pada sistem distribusi listrik sutet, komponen utama pendukung tersebut terdiri dari menara transmisi, kabel konduktor serta isolator. Berikut ini penjelasan secara rinci terkait komponen pendukung sistem distribusi listrik sutet.

1.Menara Transmisi Listrik Sutet

menara-transmisi-listrik-sutet
Gambar Menara transmisi sutet
Sumber Electrical 4U

Menara transmisi listrik sutet adalah sebuah struktur baja yang memiliki ketinggian hingga 50 meter dan berfungsi sebagai menara penyangga transmisi listrik tegangan ekstra tinggi. Menara sutet menyangga beberapa kabel konduktor untuk mengalirkan listrik tegangan ekstra tinggi agar jauh dari permukaan tanah. Penggunaan sutet di Indonesia lebih populer karena biaya investasi dan perawatannya lebih mudah dari saluran listrik bawah tanah.

2.Kabel Konduktor Sutet

kabel-konduktor-sutet-sistem-transmisi-lsitrik
Gambar Kabel konduktor sutet
Sumber Aluminium Alloy Conductor

Kabel konduktor sutet adalah sebuah media penyaluran energi listrik dari sumber (pembangkit) menuju ke konsumen. Kabel konduktor yang digunakan oleh sutet di Indonesia memiliki jenis material Alumunium Conductor Alloy Reinforced atau Alumunium Alloy Conductor Steel Reinforced. Kedua jenis material tersebut memiliki konduktivitas hingga 60%. Kemudian spesifikasi kekuatan tariknya cukup tinggi sehingga tidak mudah patah. Sehingga memiliki ketahanan yang baik terhadap lingkungan luar.

3.Isolator Sutet

isolator-sistem-transmisi-listrik-sutet
Gambar Isolator sutet
Sumber  Colourbox

Isolator pada sistem transmisi sutet adalah bahan yang memilliki tujuan untuk menghambat aliran listrik dari konduktor ke menara transmisi. Isolator sutet di Indonesia terbuat dari material polimer atau kaca karena sifatnya dapat menahan arus listrik hingga ratusan ribu amper. Kemudian selain pada sutet, isolator tersebut juga digunakan pada sistem gardu listrik.

Isolator pada dasarnya merupakan bahan yang valensi elektronnya terikat dengan aman kuat pada atom-atomnya. Selain sebagai penghambat, penggunaan isolator pada menara transmisi juga berfungsi sebagai penyangga kebal transmisi sebelum bersentuhan dengan menara transmisi.

Tahapan Proses Transmisi dan Distribusi listrik ke Rumah

Salah satu hal terhebat tentang listrik adalah kita dapat membuatnya hampir di mana saja dan mengirimkannya dalam jarak yang sangat jauh melalui saluran listrik ke rumah kita. Hal itu memungkinkan kita untuk memberi daya pada kota-kota besar tanpa membangun pembangkit listrik besar yang tepat di tengah-tengahnya.


Kemudian melalui sistem distribusi dan transmisi listrik , memungkinkan pendistribusian listrik dari lokasi pembangkit listrik, dimana terdapat simpanan batu bara yang aman atau aliran sungai yang deras untuk menyuplainya. Namun semakin panjang kabelnya, semakin besar hambatannya, dan semakin banyak energi yang terbuang.

Sehingga Anda mungkin berpikir, mengirim listrik menggunakan kabel listrik yang sangat panjang akan menjadi hal yang sangat boros untuk dilakukan.

Cara Menanggulangi Berkurangnya Energi Listrik Selama Transmisi

Namun, ada cara sederhana untuk mengatasi ini. Ternyata semakin besar arus yang mengalir melalui kabel, semakin banyak energi yang terbuang. Dengan membuat arus sekecil mungkin, kita dapat menjaga energi yang terbuang seminimal mungkin, dan kita dapat melakukannya dengan membuat tegangan sebesar mungkin.

Pembangkit listrik menghasilkan listrik sekitar 14.000 volt, tetapi mereka menggunakan transformator (perangkat penambah atau penurunan tegangan) untuk "menaikkan" voltase dari tiga hingga lima puluh kali, menjadi sekitar 44.000–750.000 volt, sebelum mengirimkannya ke saluran listrik ke kota-kota di mana listrik akan dikonsumsi.

Umumnya, daya disalurkan melalui jarak jauh menggunakan saluran kabel atas yang dirangkai di antara kerangka penyangga yang disebut saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET); jauh lebih cepat dan lebih murah untuk melakukannya daripada mengubur jalur listrik di bawah tanah, yang biasanya dilakukan di kota-kota besar.

Kemudian tiang gardu induk, merupakan titik pasokan mini yang memiliki tujuan untuk memberi daya secara efektif pada pabrik besar atau area pemukiman kecil. Sebuah gardu induk menggunakan trafo "step-down" untuk mengubah listrik bertegangan tinggi dari saluran listrik menjadi satu atau lebih tegangan yang lebih rendah yang cocok untuk pabrik, kantor, rumah, atau apa pun yang bertindak sebagai konsumen.

Kesimpulan

Sistem distribusi atau transmisi listrik merupakan sebuah istilah bagi sistem transmisi listrik dengan tegangan ekstra tinggi. Sistem transmisi listrik di Indonesia menggunakan tegangan tinggi agar hambatan selama proses distribusi listrik tidak terlalu berpengaruh terhadap resiko kehilangan listrik. 

Penggunaan transmisi listrik sutet dengan menara memiliki manfaat karena memiliki biaya investasi dan perawatan yang lebih murah. Namun perlu dipahami juga bahwa area sekitar sutet pada radius tertentu harus dikosongkan dari pemukiman untuk meminimalisir resiko radiasi maupun sengatan listrik.

Komentar