Cara Kerja serta Bagian-Bagian Mesin Pembuat Benang

Cara Kerja serta Bagian-Bagian Mesin Pembuat Benang

bagian mesin pembuat benang
Cara Kerja dan Bagian Mesin Pembuat Benang

Manusia menilai kebutuhan sandang sebagai salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Kebutuhan sandang banyak jenisnya, salah satunya adalah pakaian yang kita kenakan sehari-hari. Pakaian merupakan produk garment dari pola kain yang tersambung dari tenunan benang.

Benang merupakan sebuah untaian yang dipilin rapat dari dua atau lebih lapisan benang hingga membentuk. Secara umum, kita mengenal benang yang dililit pada gulungan atau kerucut besar. 

Benang memiliki kekuatan untuk menahan jahitan saat pakaian sedang dipakai dan selama proses pencucian. Tiga jenis dasar benang didasarkan pada asalnya yakni hewani, tumbuhan, atau sintetis. 

Kita sering menemui benang kapas terbuat dari selulosa tumbuhan dan digunakan untuk menjahit kain seperti linen, rayon, dan kapas yang juga berasal dari tumbuhan. Karakteristik benang kapas atau katun yakni halus namun mudang mengkerut.

Sedangkan benang nilon dan poliester lebih disukai untuk rajutan sintetis. Kedua jenis benang sintetis memiliki karakteristik yang sama yakni tidak mengkerut, mkuat, serta sangat baik untuk meregangkan jahitan.

Beragam jenis benang yang ada di pasaran tentunya membuat kita bertanya-tanya. Bagaimana cara membuat benang ? Kemudian bagaimana cara kerja serta bagian-bagian mesin pembuat benang ? Oleh karena itu pada artikel ini kita akan mempelajari terkait cara kerja serta bagian-bagian mesin pembuat benang.

Sejarah Benang

Benang sangat penting bagi manusia sejak pakaian pertama dibuat untuk kehangatan dan perlindungan. Benang jahit awalnya terdiri dari potongan tipis kulit binatang yang digunakan untuk menjahit potongan kulit dan bulu yang lebih besar.

Kemajuan peradaban membawa banyak penyempurnaan dalam pakaian dan perhiasan, termasuk pemintalan dan pewarnaan benang. Penduduk Mesir terampil membuat benang dari serat tumbuhan dan menggunakan wol dan rambut dari hewan peliharaan dalam pemintalan.

Penduduk Mesir juga memelopori penggunaan buah beri dan bahan tanaman dalam pembuatan pewarna warna-warni serta tahan lama. Sedangkan penduduk Tiongkok dan Jepang menemukan keindahan serat sutra yang dipintal menjadi benang dan dijadikan kain.

Selama Revolusi Industri pada abad ketujuh belas dan kedelapan belas, produksi benang dipindahkan dari pondok-pondok dan masuk ke pabrik-pabrik yang dilengkapi dengan mesin berkecepatan tinggi. 

Pembuatan mesin menghasilkan benang yang lebih seragam dengan lebih sedikit cacat, produsen dapat mencurahkan lebih banyak waktu untuk memaksimalkan karakteristik jenis serat yang digunakan.

Dengan adanya mesin pembuat benang berteknologi tinggi, benang menjadi lebih kuat, serta memiliki penggunaan dalam lingkup lebih luas untuk penerapan yang berbeda-beda.

Salah satunya yakni produksi Kevlar dan Nomex oleh Underwriters Laboratories karena benang ini digunakan untuk menjahit produk tahan api dan tahan api seperti pakaian untuk pemadam kebakaran dan pengemudi balap motor.

Benang juga bisa dibuat dari kombinasi serat. Benang dengan inti poliester dan pembungkus luar dari kapas, poliester pintal, atau rayon menggabungkan karakteristik kedua serat, dengan serat luar menciptakan tampilan atau hasil akhir dari benang.


Konsep Dasar Pembuatan Benang

Sebelum mempelajari cara kerja mesin pembuat benang, Anda perlu memahami terlebih dahulu konsep dasar pembuatan benang secara sederhana. 


Pada video tersebut, kita melihat kepompong ulat sutera direbus terlebih dahulu kemudian dipilin melalui sebuah gulungan kayu hingga menghasilkan benang. Benang tersebut kemudian dipintal menjadi untaian-untaian sesuai kebutuhan.

Melalui konsep tersebut, kita mempelajari proses memilin serta memintal hingga menjadi sebuah benang. Dunia industri mengadopsi cara memintal nama mesin pembuat benang yakni mesin pemintal.


Apa Itu Mesin Pemintal atau Pembuat Benang

Mesin pemintal benang merupakan sebuah alat bantu atau peralatan untuk memintal serat seperti wol, rami, atau kapas menjadi benang, dan bahan terkait. Mesin pemintal memiliki berbagai bentuk dan ukuran.

Mesin pemintal benang dikenal sebagai mesin pembuat benang baik pada industri pemintalan maupun industri tekstil. Mesin pemintal benang untuk keperluan industri memiliki nilai investasi yang sangat mahal, sementara mesin yang lebih kecil untuk penghobi beroperasi pada skala yang jauh lebih kecil.

Secara historis, pemintalan dilakukan dengan tangan, menggunakan roda pemintal, yang ditemukan selama Abad Pertengahan. Perkembangan roda pemintal merevolusi industri serat serta memungkinkan orang memutar serat dalam volume yang jauh lebih besar.

Pada 1700-an, mesin pemintalan pertama yakni spinning jenny memungkinkan produksi serat pada skala industri.

Mesin Pembuat Benang Pertama

Mesin pemintalan atau mesin pembuat benang modern mampu memproses serat dalam volume yang sangat tinggi. Mereka dapat bekerja dengan berbagai cara, tergantung pada desain. Bahkan, mesin dapat disesuaikan untuk membuat produk jadi dengan ketebalan dan kekuatan yang bervariasi, serta dapat menghasilkan benang dan benang dengan banyak lapisan.

Cara Kerja Proses Pembuatan Benang

Material bahan baku proses pembuatan benang katun umumnya menggunakan kapas atau raw cotton. Kemudian petugas melakukan pemisahan berdasarkann parameter kualitas. Setelah material terpisah atau terkelompokkan, selanjutnya material melalui proses pemisahan serat agar tidak terjadi gumpalan-gumpalan katun. Proses pemisahan serat tersebut terjadi di dalam blowroom.

Selanjutnya raw cotton melalui proses pengadukan serta proses pembersihan material bahan baku. Kemudian material bahan baku benang diproses oleh carding machine untuk proses pemintalan serta. Melalui proses ini, bahan baku benang akan elewati roda atau roller yang berputar untuk meregangkan bahan baku.

Proses peregangan bahan baku fiber juga melalui mesin comber atau sisir untuk menjaga konsistensi dan kekuatan dari bahan baku. Melalui mesin tersebut, serat-serat gumpalan juga dapat terpisahkan. Terkahir, bahan baku akan melewati roving machine dan output dari mesin ini sudah terlihat bentuk benang dan digulung oleh mesin auto coner.

Benang jadi, benang, atau bahan lain dapat dikemas dalam berbagai cara. Mesin pemintal industri dapat langsung terhubung dengan peralatan pengemasan sehingga setelah proses pengolahan serat selesai, serat tersebut digulung dan dikemas.

Pengemasan produk jadi biasanya dirancang untuk mencegahnya kusut dan tersangkut selama pengangkutan.


Bagian-bagian Mesin Pembuat Benang

Mesin pembuat benang atau yang kita kenal sebagai mesin pemintal di industri tekstil umumnya dirancang untuk berfungsi tanpa memerlukan operator manusia. Mesin mungkin memiliki fitur keselamatan seperti penutup otomatis yang akan menyala jika benang putus, dan mesin ini dapat memutar serat dalam jumlah yang bervariasi, tergantung pada jumlah serat mentah yang tersedia. 

Mesin-mesin ini bisa berbahaya berada di sekitar, karena mereka beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi dan mereka memiliki bagian-bagian tajam atau kita kenal sebagai resiko/hazard pada keilmuan kesehatan dan keselamatan kerja.

Bagian-bagian mesin pembuat benang

Apabila kita melihat melalui gambar diatas terkait bagian-bagian mesin pembuat benang, tentunya kita akan kesulitan. Oleh karena itu, kami akan membantu dengan menjelaskan bagian-bagian mesin pembuat benang melalui gambar dua dimensi.


Gambar bagian-bagian mesin pembuat benang

Anda yang pernah mengunjungi pabrik pemintalan benang maupun industri tekstil tentunya sudah tidak asing dengan bagian-bagian mesin pembuat benang.

1.Pengatur tegangan / tension equipment pada mesin pembuat benang merupakan sebuah alat untuk mengatur tegangan benang untuk masuk kedalam bagian pengumpan / feeder. Tegangan yang diatur harus sedemikian rupa agar benang tidak putus atau terlalu regang.

2.Letak Susunan Cone / cone stand plate pada mesn pembuat benang merupakan sebuah penampang untuk meletakkan susunan cone benang.

3.Lampu Penerangan / lamp memiliki fungsi untuk memberikan penerangan mesin pembuat benang.

4.Pegangan Cone / cone holder merupakan tumpuan cone benang ketika berada pada penampang mesin pembuat benang.

5.Sinyal lampu, terdapat tiga jenis sinyal lampu pada mesin pembuat benang untuk memberikan tanda kepada operator. Lampu hijau ketika mesin beroperasi, lampu hijau berkedip ketika mesin berhenti sejenak namun pada kondisi standby. Sedangkan lampu kuning menandakan sedang terjadi error.

6.Carriage merupakan penampang yang mengatur pergerakan benang.

7.Penampang operasi / operation bar, merupakan sebuah penampang yang dapat dibuka tutup untuk proses perbaikan.

8.Stop Switch merupakan tombol menghentikan mesin pembuat benang ketika terjadi keadaan darurat.

9.Side Cover merupakan penampang mesin bagian mesin yang memiliki fungsi untuk menutup bagian-bagian mesin pembuat benang.

10.Safety Cover memberikan perlindungan mesin pembuat benang dari debu.

11.Side Tension, sebagai pengatur tegangan pada benang.

12.Carriage Rail merupakan landasan untuk carriage bergerak ke kanan dan kekiri pada mesin pembuat benang.

13.Kontroler / Controller memiliki fungsi sebagai pengolah pemrograman mesin

14.Pengunci /Lock Lever merupakan sebuah tuas untuk mengatur roler pada mesin pembuat benang. Ketika Anda mendorong tuas kedepan, maka roller akan terlepas. Sedangkan Anda menarik tuas kebelakang, maka roller akan tergabung.

15.Tombol Power / Main Power Switch merupakan tombol untuk mengatur sumber daya listrik yang mengalir pada mesin pembuat benang.

16.Pompa Oli / Oil Pump memiliki fungsi untuk menyuplai oli kedalam sela-sela mesin.

17.Pemutus Sirkuit / Breaker Switch merupakan alat yang memiliki fungsi untuk memutus aliran listrik ketika terjadi konsleting.


Kesimpulan

Jadi kesimpulannya demikianlah cara kerja serta bagian-bagian mesin pembuat benang. Prinsip dasar pada mesin pembuat benang sangatlah mirip dengan mesin pemintal benang tradisional. Hanya saja proses yang terjadi sudah terautomatisasi oleh mesin.

Investasi mesin pembuatan benang pada industri tentunya dapat meminimalisir penggunaaan tenaga kerja langsung. Minimalisir tenaga kerja langsung tentunya memberikan peningkatan kualitas serta penghematan biaya operasional. Manusia sejatinya dapat dipindahkan sesuai kodratnya untuk melakukan pekerjaan yang menggunakan akal.


Komentar